Mengapa Harga Samsung Lebih Murah Dari Iphone
Mengapa Harga Samsung Lebih Murah Dari Iphone – Saat berbicara smartphone antara milik Apple dan Samsung, apa yang Anda pikirkan? Tentu Anda akan menganggap bahwa perangkat milik Apple lebih mahal ketimbang Samsung, meskipun itu sama-sama smartphone high end.
Mengapa demikian?
Menurut laporan ABI Research yang dikutip dari Ubergizmo (8/12), subsidi AS rata-rata untuk perangkat Samsung ditetapkan sebesar 84 persen, sementara untuk Apple adalah 74 persen.
Mungkin itu hanya berbeda 10 persen. Tapi ketahuilah, sangat berartinya angka 10 persen dalam bisnis skala global, khususnya bagi perusahaan besar seperti Apple dan Samsung.
Subsidi sendiri adalah cara yang bagus bagi perusahaan untuk menjaga produk mereka tetap kompetitif. Bahkan Samsung sendiri mengungkapkan bahwa tanpa subsidi tersebut, bisnis global mereka akan sangat menderita. Artinya, kalah bersaing karena harga yang tinggi. Itulah sebabnya mengapa harga iPhone lebih mahal ketimbang smartphone Samsung.
“Bisnis global kami sangat tergantung pada subsidi. Hanya saja Samsung tidak bisa mengungkap data internal seperti jumlah subsidi yang diberikan kepada operator, harga pabrik masing-masing perangkat, dan angka penjualan. Karena jika itu sampai terdengar dan bocor di pihak luar, itu jelas akan merugikan kami,” ujar CFO Samsung, Lee Sang-Hoon.
Pertama kita pastikan dulu apakah benar ponsel tersebut memang garansi resmi, karena banyak juga yang mengira bahwa garansi resmi itu. Asal dijamin ada garansi, walau belum tentu dari principal atau vendor resminya, yang kadang disebut sebagai garansi distributor.
Garansi resmi yang benar resmi, biasanya ponsel dibuat oleh pabrik di Indonesia, kecuali iPhone, Huawei tipe flagship, dan beberapa seri dari Oppo yang berharga diatas 5 juta.
Kalau ponsel distributor yang bukan garansi resmi kemungkinan lebih murah karena tidak membayar pajak resmi dan tidak melaksanakan aturan TKDN, dimana ponsel yang dibuat harus mengandung 30% kandungan dalam negeri.
Kalau ponselnya memang garansi resmi dan bisa dijual lebih murah di IG atau e-commerce, bisa jadi ponsel tersebut hasil pre order yang memiliki banyak bonus saat pre-order, seperti potongan cashback dan bonus.
Ada pre order yang berbonus smartwatch, televisi, earphone wireless, dan lain sebagainya, yang harga bonusnya jauh dari 1 juta rupiah. Bisa jadi penjual hanya mengambil bonus dan cashback, kemudian menjual ponselnya lebih murah untuk cepat laku.
Tetapi memang ada juga yang memanfaatkan ketidaktahuan pembeli, terutama untuk ponsel-ponsel hi-end, dengan mengganti asesoris di dalamnya dengan yang palsu, kemudian menyegel dan wrapping ulang plastik pembungkusnya.
Makanya beberapa vendor mendesain plastik wrapping-nya secara khusus, bukan polos, agar tidak mudah ditiru. Tapi memang untuk pembeli awam, suka tidak menyadari hal ini.
Sumber: www.merdeka.com