Kelompok Milisi yang Siap Balas Kematian Qassem Soleimani

Di Lebanon, Yaman dan Jalur Gaza, kelompok yang didukung oleh Iran telah berperang dengan sekutu AS, termasuk Arab Saudi dan Israel, sementara di Irak Amerika Serikat baru-baru ini menuduh milisi yang didukung Iran yang dipimpin langsung personil untuk AS.
Susunan aliansi ini sebagian besar adalah karya Soleimani sendiri, arsitek pengaruh militer Teheran yang berkembang di Timur Tengah. Berikut kelompok-kelompok milisi pro Iran yang bisa mengancam AS, seperti dikutip dari Reuters, 4 Januari 2020.
IRAK
Kelompok-kelompok Syiah yang didukung Iran memperoleh kekuatan di Irak setelah invasi pimpinan AS 2003. Saat ini, mereka memiliki puluhan ribu milisi.
Di bawah pengawasan Soleimani, mereka memainkan peran utama dalam memerangi ISIS, berperang sebagai bagian dari Hashid Shaabi.
Kelompok terkuat yang dilatih, dilengkapi dan didanai oleh Iran, adalah Asaib Ahl al-Haq, Kataib Hezbollah, Harakat Hezbollah al-Nujaba dan Organisasi Badr.
Beberapa kelompok Irak yang didukung Iran telah berperang di Suriah untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad, sekutu Teheran lainnya.
Gerakan Houthi yang mendukung Iran telah memerangi aliansi militer pimpinan Saudi di Yaman selama hampir lima tahun.
Iran memperjuangkan Houthi sebagai bagian dari “poros perlawanan” regionalnya. Arab Saudi dan sekutunya menuduh Iran mempersenjatai dan melatih Houthi. Namun sejauh mana hubungan itu diperdebatkan dan Teheran membantah menyalurkan senjata ke Yaman.
Kekuatan militer Houthi termasuk rudal balistik yang telah mereka gunakan melawan Arab Saudi. Mereka menyangkal mereka adalah proksi Iran dan mengatakan mereka membuat senjata sendiri.
Houthi mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang sementara waktu memotong lebih dari setengah produksi minyak Saudi pada September, meskipun Amerika Serikat mengatakan Iran berada di balik serangan itu.
Houthi memiliki sekitar 180.000-200.000 milisi di bawah kendali mereka, menurut sebuah laporan Chatham House.
HAMAS PALESTINA DAN JIHAD ISLAM
Kelompok Islam Palestina, Hamas, yang memerintah Gaza, memiliki sayap bersenjata yang kuat berkat dukungan keuangan dan militer Iran. Para pengamat memperkirakan kelompok itu memiliki sekitar 30.000 milisi dan ribuan roket.
Dalam pidato November, kepala Gaza Hamas Yehya Al-Sinwar memuji Iran karena meningkatkan senjata mereka.
Kelompok Jihad Islam yang lebih kecil dipandang oleh para analis sebagai lebih berkomitmen pada agenda resmi Iran daripada Hamas, tetapi memiliki lebih sedikit milisi dan roket.
Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa militer Israel telah siaga tinggi, takut akan pembalasan oleh Iran atau kuasanya setelah pembunuhan Qassem Soleimani.